Pages

Subscribe:

Jumat, 16 Maret 2012

Kisah Hidup Cicak 10 Tahun



the-cicak-2Dalam mengarungi kehidupan, sebenarnya ada banyak pelajaran yang dapat diambil. Bisa berasal dari mana saja dan kapan saja. Saat berada di perjalanan, saat akan tidur, saat makan, atau saat-saat yang lain. Bisa juga saat berada di tempat-tempat yang kita hadir didalamnya. Atau, bisa dari makhluk dan lingkungan sekitar yang berupa tumbuhan, binatang ataupun manusianya.
Tafakkaruu.. berfikirlah..
Jika kita tanggap pasti ada hikmah dalam segala hal, hanya saja terkadang kita kurang ilmu atau bisa jadi karena terlalu fokus terhadap apa yang kita sibukkan.
Kali ini cerita motivasi dari resensi.net dihadirkan dalam bentuk audio.
Untuk mendengarkannya Anda mendownload terlebih dahulu dan kemudian memutarnya di media player seperti winamp, gom player, Windows Media Player, Jet Audio dan software-software pemutar yang lain. Untuk Mengunduhnya Klik di bawah ini
download-button=================
Sahabat, cinta boleh dimiliki siapa saja, termasuk cicak pada cerita diatas.  Dan cinta sejati tidak akan pernah pupus dimakan usia, meski itu 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun. Ataupun meski telah menjadi aki-aki dan nini-nini. :D Semoga bermanfaat..

Arti Sebuah Waktu



motivasi dalam waktuAlkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jamdi tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itutelah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
  1. Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
  2. Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
  3. Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.
Semoga bermanfaat :)

Keajaiban Merenung dalam Keadaan Tenang dan Damai


Banyak tokoh besar yang suka menghabiskan waktunya sendirian dan merenung di tempat-tempat yang tenang. Dalam buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, Think and Grow Rich karya Napoleon Hill, The Secret-nya Rhonda Byrne, Sinergi Spiritual Semesta dari Kang Zen, dan begitu banyak buku motivasi lainnya, ketenangan hati dan pikiran adalah kunci perubahan besar dalam diri setiap orang. Ketenangan dan kedamaian adalah bahan bakar dalam mewujudkan cita.
Ketenangan dan kedamaian terjadi saat diri seseorang berada dalam kondisi Alfa. Di sinilah zona ilahi, zona ikhlas, zona pas menyerahkan segala urusan pada Sang Maha. Seringlah berkunjung zona ini. Tenang, damai.
Tingakt optimum untuk otak berpikir adalah 10 Hz (Alfa), yang merupakan frekuensi optimum untuk melatih kecerdasan semua indra manusia dan pintu masuk ke hati (bawah sadar). Hanya 10% yang sanggup berpikir di frekuensi ini secara alami, selebihnya perlu dilatih untuk itu. Jose Silva, founder Silva Mind Method.
Simaklah ucapan Dr. F Noah Gordon; gelombang Alfa adalah kondisi rileks yang merupakan “rumah pembelajar sebenarnya” di mana kita dapat belajar dengan menyenangkan tanpa harus bersusah payah.
Nabi Muhammad SAW. melakukan khalawat (pengasingan) dan tahannuts (menyendiri) mencari pencerahan di Gua Hira di atas bukit.
Nabi Mussa AS. pun mendapat 10 perintah suci tatkala menyendiri di atas bukit. Bahkan sampai berdialog dengan Tuhan, yang kemudian diabadikan dalam berbagai kitab suci agama samawi.
Leonardo da Vinci sering merenung dan berpikir di pinggir hutan yang tenang di desanya sambil memerhatikan hewan-hewan dan alam sekitarnya.
Ibnu Sina sejak kecil sering merenung di mesjid sampai pagi.
Newton kejatuhan apel waktu sedang merenung dan menemukan teori gravitasi universal.
Einstein juga suka merenung. sejak kacil dia memang pemalu dan lebih suka menyendiri. Tempat favoritnya adalah di atas bukit yang ada di dekat tempat tinggalnya di Munich, Jerman.
Napoleon dan Hitler sering diejek “anak kampung” oleh teman-teman sekelasnya dan juga lebih suka menyendiri dan merenung.
Positif atau negatif, perenungan mampu menciptakan ketajaman pikiran yang ekstrem. Berikan diri Anda waktu, misalnya satu jam sehari atau satu hari seminggu untuk sedikit menjauhkan diri dari dunia sehari-hari. Lalu anda bisa bebas mengembangkan imajinasi serta impian-impian besar Anda. Anda juga bisa mengevaluasi hidup Anda. Apa yang sedang Anda lakukan dan akan kemana tujuan hidup Anda. Siapa tahu, Anda akan mendapatkan inspirasi-inspirasi besar.
Saat Seorang alim bersandar di tempat tidur untuk memperdalam ilmunya adalah lebih baik daripada ibadah seorang hamba, selama enam puluh tahun” Rasulullah Muhammad SAW
“In order improve the mind, we ought less to learn than to contemplate.” Descrates.
——————————————————-
Dalam kesendirian ada ketenangan
Dalam ketenangan ada cahaya kelembutan
Dengan cahaya itulah aku melihat jalan
Dan itulah sejatinya petunjuk kehidupan….. . AM

Rabu, 22 Februari 2012

Satu Ayat Yang Menemaniku

السلا م عليكم ورحة الله وبركا ته
بسم الله الر حمن الر حيم
Teman pasti punya kata- kata yang sangat berharga, berpengaruh, sebagai pemotivasi , entah dari siapa.
Sebagai anak orang desa, aku tak banyak mengenal kata- kata keren dari mereka mereka yang is the best. Masa kecilkun pun sangat jarang mendapat arahan dari orang tua, sebagai anak sulung , padaku terlalu besar harapan yang disandarkan padaku, sampai- sampai aku dilarang bermimpi. Masa kecil meyedihkan. Disaat kulihat teman- teman bermain- main dengan umur sebaya, disaat itu aku menjadi pengganti ibu, ketika beliau bekerja. Bersih- bersih rumah, menjaga jemuran ikan-ikan hasil usaha orang tua hingga bisa dapat dijadikan uang, menjaga adik- adik, bahkan bekerja untuk mengisi uang saku sendiri. Tak kusesali, namun yang paling perih dalam hidupku, ketika aku harus mengubur mimpi yang pernah kususun .
Ada satu kalimat yang begitu berkesan dimasa kecilku,  kata- kata dari seorang kaka. (ustazd pengajar dimadrasah, karena mereka saat itu remaja dan masih belajar);
berkeluh kesah, mencela apa yang Allah tentukan, adalah termasuk salah satu dosa besar.
Untuk itulah aku tak ingin mengeluh. Tak ingin mencaci kehidupan seberapa pun pahitnya. Yang sering kulakukan hanyalah berusaha mencari- cari jalan penyelesaian dan mencari – cari hikmah disetiap kejadian. Karena sesudah itu aku akan bisa mensykurinya, walaupun kadang sudah terlalu banyak menguras air mata. Allah tak kan menjhalimi hambanya; kata- kata inilah yang sering kuulang, untuk bisa membuatku bertahan.
Ada juga satu kalimat, kalimat itu dari buku akhlaqul banin, aku lupa seperti apa persisnya, yang ku ingat hanyalah ;
janganlah berkata, uf, ah kepada orang tua.
Kalau mengingat masa- masa kecil, kadang aku kagum pada masa kecilku, betapa ku tak pernah berkata; tidak, ah, atau sekedar menggelengkan kepala, aku selalu menurut, seberapa pun beratnya tu bagiku. Padahal duniaku dengan dunia ibuku, sangat berbeda.
Adalagi satu kalimat yang sangat berharga bagiku. Kalimat itu dari buku yang yang ditulis seorang kaka, sebagai hadiah atas prestasiku. Buku itu beliau sendiri yang tulis, dan khusus hanya untukku. ; diantara isi buku itu;
Adikku. kamu bagaikan hidup dihutan belantara, dan ilmu adalah senjata, dan banyak mangsa yang mengintaimu, yang siap menerkam bahkan menghancurkanmu. Dan kamu punya senjata, senjata itu takkan memberi manfaat apa- apa kalau kau tidak mengayunkannya. Kamu akan binasa bersama senjatamu. Begitulah juga ilmu, ilmu tak kan memberi manfaat apa- apa kalau kau tidak mengamalkannya.
Pesan- pesan sederhana yang terangkai indah, membuat kehidupanku jadi lebih bermakna. Setelah dewasa, kutemukan lagi hikmah yang luar biasa, kenapa masa kecilku kadang ku merasa terlalu keras buatku, ternyata setelah dewasa aku pun harus lebih kuat. Belakangan aku baru sadar, masa kecil adalah latihan buat masa depanku. Ternyata aku dididik kemarin, untuk hari ini, dan hari untuk hari depan, begitulah rangkaian seterusnya, sampai  perpindahan alam kelak. Dan disanalah penuaian apa yang telah kulakukan pada saat ini.
Ada lagi salah satu cerita yang begitu berkesan dalam hidupku.
Saat itu masih tinggal didaerah pegunungan. Saat itu sudah berkeluarga, dan sudah mempunyai seorang anak.  Didaerah sinilah sering kutemukan hikmah- hikmah apa yang terjadi dimasa kecilku. Ternyata aku akan menghadapi tantangan lebih besar.   Saat itu aku menghafal, surah At- Taubah  hal 195. Yang didalamnya terdapat ayat 53.
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
Kala hari bergulir malam, saat itu aku dan suami lagi shalat tarawih (pada bulan Ramdhan). Hanya saja kami tidak berjamaah, karena aku khawatir, saat ditengah shalat anakku bangun, jadi aku bisa mempercepat shalat.
Belum selesai kami shalat, tiba tiba saja ayam betina kami yang lagi bertelor berteriak. Aku tetap bertahan dengan shalatku, sementara suamiku membatalkan shalatnya, karena tak tahan mendengar pekikan ayam yang semakin menjadi.  Melompatnya suami dari jendela, membuat suasana ketakutan semakin menjadi. Namun tak bisa berbuat apa- apa, selain hanya menyelesaikan shalat. Hatiku berdesir, tubuh gemetaran, namun ada sesuatu yang luar biasa,  hanyalah ayat ini yang selalu berulang ulang dikepalaku. Selesai shalat aku baru tau, ternyata kami kedatangan tamu hewan pemangsa ayam. Karena alamnya sangat gelap, jadi suami ku tak tau persisnya binatang itu seperti apa, ia hanya sempat memukul binatang itu satu kali, dan binatang itu kabur dengan cepatnya. Kata penduduk disana itu “macan sagar”. Binatang sebesar anjing, namun pemangsa ayam atau hewan- hewan ternak lainnya. Anjing memang jenis hewan pemakan daging, namun sejauh ini disana tidak ditemukan anjing memangsa binatang ternak. Aku tak tau bahasa Indonesianya itu binatang apa. Aku tak bisa meraba- raba, yang terbayang hanyalah serigala, tentu ini lebih mengerikan lagi. Apakah teman ada yang tau apa nama bintang ini?
قل لن يصيبنا الا ما كتب الله لنا
Inilah yang selalu berulang –ulang di alam sadarku. Betapa keterkejutan itu membuat susah sadarkan diri. Lebih- lebih pada diri ayam itu, tersimpan harapan yang sangat sederhana. Beternak ayam” itulah harapan yang sangat sederhana. Ayam itu sudah kesekian kali bertelor dan menetas, namun tak pernah lepas dari hewan- hewan pemangsa. Tikus, biyawak, musang, dan binatang lainnya.  Bahkan disana aku baru ternyata  jenis musang pun berbeda – beda warnanya dan namanya. Ada yang kekuning-kuningan, kecoklatan, kemerah- merahan. Sayang aku tak bisa lagi mengingat nama- nama binatang itu. Dan kali ini kedatangan tamu yang lebih besar lagi. Padahal aku sudah punya rancangan- rancangan agar ayamku tak kena santapan pemangsa. Ternyata Allah berkehendak lain. Aku kedatangan tamu yang masih belum kukenal.
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami.
Sungguh memberikan makna yang luar biasa bagiku. Andai tidak kedatangan tamu iu, mungkin aku hanya sekedar menghafal tanpa berusaha memahaminya.  Ayat ini mengajariku agar selalu berpasrah atas ketentuan – ketentuan Allah yang tak mampu aku elakkan lagi. Belakangan  ku menyadarai, bahwa ayat ini,lanjutan rangkaian rangkain pesan sederhana dari masa kecil. Dikala kecilku ku di ajari, berbakti pada orang tua, tidak mengeluh seberapa pun beratnya. Namun ayat ini mengajari arti sebuah keikhlasan atas sebuah kehendak Allah.
Mungkin aku bisa kuat dengan tidak mengeluh, namun keikhlasan akan membuat ku kuat tanpa harus memaksakan diri menjadi orang kuat. Subhanallah .. inilah teman pembelajaran- pembelajaran orang sangat sederhana. Yang tak mengenal bintang- bintang didunia sana.
هو مولنا
“dialah pelindung kami” meyakini Allah sebagai pelindung, sebagai pemimbing, akan membuat keoptimiisan dalam hidup kita. Betapa tidak!! Bagaimana andae setiap saat kita bisa merasakan “bahwa Allah bersama kita, selalu menatap kita, selalu sayang pada kita, selalu memberi kesempatan pada kita tuk berbuat kepada yang lebih baik.  Apakah ini tidak lebih cukup sebagai teman dalam mengarungi kerasnya bahtera kehidupan.  Adakah nikmat yang lebih besar selain Allah kenalkan kita pada Allah, pada Rasulnya, pada Islam. Bisakah kita membayangkan hidup tanpa Allah?? Tanpa  cahaya?? Tanpa iman? Tentu sebuah bayangan  yang mengerikan!! Ketika hidup kita dalam kesempitan, tak ada tempat tuk mengadu, karena hati tak mengenal Allah. Yang dikenal hanyalah keluh kesah, dan mati pun dalam keadaan terhimpit kubur.. na’udzu billah.
وعلى الله فليتوكل المؤمنون
 dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
Subhanallah. Inilah titk kekuatan orang- orang beriman. Allah sebagai pelindung mereka, kepada Allah mereka bertawakkal, adakah yang lebih kuat perlindungannya selain Allah? Adakah  yang lebih bijak pembimbingnya selain Allah?
Betapa ayat ini juga mengajariku dan memberiku sebuah cita- cita yang panjang, yang tak bisa kugapai hanya setahun dua tahun tapi harus berusaha seumur hidup, yaitu ; menjadikan diriku seorang mu’min. Mentaati Allah dan RasulNya.
Iman; tak hanya bisa diucapkan dengan kata, tapi memang harus diyakini dan aplikasikan dalam kehidupan.
Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al- Hujurat : 14)
Kemarin sempat tersesat, di situs mereka- mereka yang membenci Islam, meraka menghujat islam, menghujat ayat- ayat Alquran, sebuah pemandangan mengerikan buatku.
Betapa sombongnya mereka berani menghujat Allah dan RasulNya. Apakah mereka termakan intan berlian yang membuat mereka merasa pintar, berani menghujat ayat- ayat Allah? Ingin rasanya aku kasih komen, ah percuma. Cukup ini memberiku pelajaran ; bahwa beruntungnya aku mengenal Allah. Cukup ini memberiku pelajaran; bahwa pentingnya senantiasa minta hidayah. senantiasa berusaha amalkan Islam dengan istiqamah. Senantiasa berdo’a tetapkan iman.  Senantiasa berdo’a dimatikan atas iman dan Islam.
Ya dzaljalaali wal ikram. Amitnaa ‘alal iiman wal islam.

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

Mengenal dirimu sendiri

Cara terbaik dan terdekat untuk mengerti kehidupan adalah mengenal dirimu sendiri.
Hatimu bergetar dengan musik kehidupan yang sesuai dengan sikap dan perilakumu.
Jika engkau berlaku lembut dan indah dalam keseharianmu, musik kehidupan ini mengalun indah dan melambungkan jiwamu dalam kebahagiaan yang dulu hanya kau impikan.
Tapi, jika engkau kasar dan palsu kepada dirimu sendiri, kepada keluarga, dan kepada sesamamu, hatimu akan digoreng dalam kuali kegelisahan dan kemarahan yang tak bersebab dan berujung.
Sesungguhnya, keindahan hidupmu kau tentukan sendiri dalam pengindahan sikap dan perilakumu.
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk

cinta

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,  penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

keikhlasan

Adik-adik saya yang baik hatinya,
Salah satu kesulitan terbesar bagi orang muda adalah untuk ikhlas melakukan yang sudah diketahuinya benar.
Dan telah terbukti, bahwa kebesaran hidupnya nanti ditentukan oleh seberapa cepatnya dia ikhlas dalam tiga hal, yaitu:
1. Ikhlas melupakan rasa sakit dari masa lalunya, tapi tetap ingat pelajarannya.
2. Ikhlas hidup sepenuhnya hari ini.
3. Ikhlas mengisi hatinya dengan harapan baik mengenai masa depannya.
Adik-adik saya yang menjadi tujuan dari harapan dan doa orang tua,
Jadilah sebaik-baiknya orang muda, agar Anda berhasil semuda mungkin, dan hidup dalam kedamaian, kesejahteraan, dan berperan baik bagi kebahagiaan sesama.